Viral Siswi Menikah Didenda, Kejari Lombok Tengah Periksa Kepala Sekolah

Klarifikasi atas Pengenaan Denda

Kepala SMPN 1 Praya Timur, Abdul Hanan, diperiksa oleh Kejaksaan Negeri Lombok Tengah terkait viralnya kasus siswi berinisial SMY (14) yang dikenai denda Rp 2 juta setelah menikah dengan SR (17). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengklarifikasi dasar hukum dan kebijakan sekolah dalam menerapkan sanksi tersebut. Hanan menjelaskan bahwa denda itu merupakan hasil kesepakatan antara wali murid dan komite sekolah, dan telah disosialisasikan secara berkala.

Status Pendidikan Siswi Masih Terbuka

Dalam keterangannya, Hanan menegaskan bahwa SMY belum dikeluarkan dari sekolah. Ia menyarankan agar siswi tersebut melanjutkan pendidikan di SMP terbuka, mengingat yang bersangkutan sudah lama tidak hadir di sekolah. Pihak sekolah juga menyatakan siap memberikan rekomendasi untuk mendukung kelanjutan pendidikan SMY.

Praktik Denda Jadi Sorotan Publik

Pengenaan denda terhadap siswi yang menikah ini memicu reaksi publik dan sorotan dari berbagai pihak, termasuk Lembaga Perlindungan Anak. Meski disebut sebagai bentuk awik-awik atau aturan lokal yang berlaku di banyak sekolah di Lombok Tengah, praktik ini dinilai perlu ditinjau ulang agar tidak melanggar hak anak atas pendidikan dan perlindungan hukum.